Rabu, 31 Oktober 2012

KOIZORA


 Sinopsis KOIZORA / Sky Of Love [J-MOVIE]



“He’s like a river. His waves take everything away.”Cast : Haruma Miura as Hiro
Yui Aragaki as Mika
nakamura Aoi as Nozomu

Directed by Imai Natsuki / TBS Pictures, 2007

Tahara Mika, memandang ke langit biru dari jendela kereta dan teringat dengan cinta pertamanya..









“Jika aku tidak bertemu denganmu hari itu, mungkin aku tidak akan merasakan kesakitan dan kesedihan seperti ini…. Namun, jika aku tidak bertemu denganmu, aku tidak akan merasakan pengalaman menyenangkan, menarik dan sangat berharga juga kebahagiaan luar biasa. Bagaimana kabarmu sekarang?? Aku akan selalu mencintai …. Langit Biru itu… ” (suara hati Mika)

Disinilah cerita dimulai.. ketika Mika mengenang semua perjalanan cinta pertamanya saat masih SMA…

Mika berdiri di depan cermin sambil mengoleskan Lipgloss di bibirnya
“wah~ kau sekarang memakai Lipgloss ya?” kata Aya (teman Mika)
“pasti sudah ada orang yang kamu suka kan?!” kata temannya yang satu lagi (gak tau namanya)


Mika mengelak, ia hanya ingin suasana baru saja, kemudian pembicaraan beralih… teman Mika naksir dengan anak kelas 1 – B ,Mika dan teman – temannya kelas 1 – D ),

“ayoo… dia sangat tampan dan keren!” kata Aya sambil mengajaknya mengintip ke kelas 1 – B
“ah itu dia!!! Nozomu (Nakamura Aoi)” kata Aya dengan semangat ketika melihat orang yang dicarinya muncul….

Mika kaget karena orang yang dimaksud teman Mika adalah anak laki – laki dengan banyak piercing/tindikan di telinganya, Mika lebih kaget karena ia juga melihat teman dengan rambut silver dan juga banyak piercing di telingnya.

“bagaimana kalau kita tukaran nomor HP” kata Nozomu ke Mika, bukannya ke Aya
Mika bingung dan mengelak, ia llau menghindar dan gak sengaja bertabrakan dengan si rambut silver…

“ah~! Maaf,” kata Mika lalu pergi…
“Nozomu! Bagaimana kalau kita saja yang bertukaran nomor Hp..” pinta Aya.
Keesokan harinya….

Mika berjalan dengan Aya menuju sekolah, mereka bercanda – canda dan tidak menyadari kalau si rambut Silver dengan sepedanya melintas

(bahkan aku tidak menyadari bahwa cinta itu datang di sisiku) …. Suara hati Mika
“ponselku! Dimana ??” kata Mika panic,

Aya membantunya mencari ponsel Mika…. Mika sadar klau ternyata ia meletakkannya di perpustakaan sekolah,

“ini dia! Ah~ syukurlah,”

Mika kaget karena semua nomor Hp di contactnya terhapus, ponselnya lalu berdering..

“Halo..”

“Hi,…. Mika!kau sudah menemuka ponselmu” kata seorang laki - laki yang misterius (kita panggil dia si misterius)








“kau yang menemukan ponselku duluan kan?! ”

“iya!”

“sebelumnya terimakasih, tapi kenapa kau menhapus semua contact di ponselku?? Apa

hakmu? Bagaimana jika ada yang emnelpon atau aku akan menelpon seseorang?”

“kalau penting, orang yang akan menelponmu….” Kata si misterius lalu menutup telpon.
Liburan musim panas…..

Si Misterius terus – terusan menelponnya, dan anehnya si Misterius bahkan tau apa yang dilakukan Mika…




“apa yang akan kau makan malam – malam begini?” kata si Misterius yang seolah tau Mika sekarang sedang membuka kulkas dan memegang semangka

“eh~ tidak! Kenapa kau bisa tahu?”

“apakah tubuhmu lembut? ” kata Si Misterius lagi yang bahkan tau juga kalau Mika sedang mengelus – elus kakinya.

Tanpa Mika sadari… waktu liburan musim panasnya ia habiskan dengan hanya mengobrol di telpon dengan si Misterius, ia bahka mulai enjoy dan mulai penasaran..

“jika sekolah dimulai….bisakah kita bertemu?” ajak Mika

“whoaaa~ kamu sudah mulai tertarik padaku ya!?” kata si Misterius…

“ah~! cepat! Lihat langit! Fotolah dan ini akan menjadi kenangan kita bersama pagi ini ” kata Misterius menyuruh Mika memotret asap yang ada di langit. Di lain tempat, si Misterius juga memotret asap tersebut.



Suatu hari, Orangtua Mika bertengkar karena ayah Mika menggadaikan rumahnya sebagai jaminan demi perusahaan, Mika sangatsedih karena hari itu adalah hari ulangtahunnya.
“suaramu sangat lemah, apa yang terjadi?”

“ayah dan ibu bertengkar, padahal inikan hari ulangtahunku…

“khemm..khemm! happy birthday Mika… happy birthday Mika.. Happy birthday dear Mika… Happy birthday Mika”





Mika hanya tersenyum mendengar si misterius menyanyikan lagu untuknya,

“datanglah besok ke atap sekolah, mari kita rayakan ulangtahunmu.. walau lewat sehari, oke ^^” ajak si Misterius..

Libur musim panas selesai. Mika kembali bersekolah dan ini menjadi hari yang epnting baginya, si Misterius akan menemuinya di atap sekolah…

“kau harus terlihat cantik” kata Aya mendandani Mika

Mika menunggu si misterius di atap sekolah…

“Mika!” teiak seorang laki – laki yang membuat Mika sontak dan berfikir… apakah dia si Misterius ??

“whoaa~ kau terlihat cantik dengan make-up itu…” kata si rambut Silver enteng sambil
memgang wajah Mika dan memberikannya bunga sebagai hadiah ulang tahun.



“siapa kau?” Tanya Mika
“aku?”
“apakah kamu....”
“ya!” kata si rambut silver sambil menunjukkan foto asap yang pernah ia foto.
“namaku, Hiro!” kata si rambut silver lagi,
“tidak mungkin, dan juga… bunganya terlihat menyedihkan!” kata Mika tidak percaya kalau orang yang sleama ini menelponnya dalah Hiro, si rambut Silver yang pernah ia tabrak ketika menemani Aya menemui Nozomu.

Mika berlari pergi, sedangkan Hiro hanya diam melihat Mika.

Di kelas 1 – D…..

“bagaimana? Apakah dia tampan?”
“si rambut Silver menakutkan!”
“maksudmu, teman Nozomu? eh aku dengar ia sudah punya pacar di SMA lain….!!”
“Hiro! Namanya Hiro!”

jika melihat Hiro berlari sepulang sekolah…

Ia kaget melihat Hiro yang kembali menanam Bungan yang ia tolak tadi. Hiro hanya tersenyum dan meneruskan pekerjaannya,
“kamu sudah punya pacar di SMA lain kan!?”
“dulu, sekarang tidak!”

sambil menyiram tanaman , ia menyuruh Mika melihat pancuran air yang ia semprotkan dan membentuk pelangi yang indah~
“Mika, Lihat! Ini hadiah ulangtahunmu….”


























(dengan mudah, Hiro selalu memikat hatiku….) kata suara hati Mika





Mulai saat itu, Mika dan Hiro sangat akrab…. Dan Hirolah yang menjadi cinta pertama Mika.
Di sela – sela pelajaran, Mika mendapat pesan teks dari Hiro



“ke perpustakaan sekarang,”


Mika akhirnya bebrohong pada gurunya dengan bilang kalau ia sakit perut dan harus ke ruang kesehatan.


“Mika~!” kata Hiro sambil mengacak – acak rambut Mika


“ada apa?”


“mmmm… bagaimana kalau kita bolos sekolah!”









Belum sempat Mika mengiyakan, Hiro menarik tangannya dan merekapun akhirnya membolos..
Hiro membonceng Mika dengan sepedanya….


“jangan terlalu kencang,” pinta Mika


“coba lihat ke langit… wah~ cuacanya bagus… Kata Hiro yang bukannya mengurangi kecepatan malah menambahnya..


“kau harus berpegang erat” kata Hiro lagi,


Mereka akhirnya sampai di rumah Hiro,


“kakak, ini Mika..” kata Hiro ke kakak perempuannya.
Hiro lalu mengajak Mika ke kamarnya..

“huh… hanya ini yang kutemukan”
Kata Hiro sambil membawa 2 kaleng minuman ^^


Hiro melihat alau langit sangat cerah dan meminta Mika untuk befoto bersama…
“bagaimana kalau kita berfoto?” ajak hiro sambil merangkul pundak Mika dan membuat Mika kaget….




“oh! ahaha” Mika tertawa melihat fotonya dan Hiro yang hanya setengah, yang banyak justru foto langit biru….


“ah~ kenapa seperti ini,”



Mereka tertawa bersama dan gak sengaja saling bertemu pandang dan…. Dag dig dug…..
Hiro lalu nge-kiss Mika, Mika kaget …. ! ahhahha

“apakah ini yang pertama kalinya bagimu?!” Tanya Hiro gak percaya
“mmm” Mika hanya tetrunduk

“kalau begitu, I’ll be gentle” kata Hiro! ( huh!!! Eh hiro, mau ngapain ?? )

 Aduhh… bagaimaa cara nulisnya yah~~ ??? liad fotonya aja ya~ ! gak mungkin kan.. Hann tuliskan dengan kata – kata ~ ! aigOooo~~







Tanpa sadar hari sudah pagi,

Mika kaget lalu segera merapikan bajunya…

“kau sudah mau pulang ya, Saki” kata Hiro yang kelihatannya gak sadar cz masih tidur
“Saki?” kata Mika dalam hati mendengar nama cewek lain, Saki !





Mika kahirnya pulang tanpa pamit dan terus memikirkan siapa Saki, hiro yang baru bangun sadar kalau ia mengatakan Saki tadi. Hiro lalu mengirimkan pesan teks ke Mika

“sorry,aku ketiduran.. kuharap kau pulang dengan selamat”

Mika sebenarnya ingin membalas pesan teks Hiro dengan bertanya apakah Saki itu nama mantan pacarnya, mtapi Mika malah mengahpusnya…

“dapatkah aku mempercayaimu ?”
“tentu!”






Hiro dan Mika janjian untuk bertemu di pemberhentian bus… Mika mulai memakai lipglossnya lagi sambil menunggu kedatangan Hiro.

Tiba – tiba ada mobil yang singgah dan 3 orang laki – laki menculiknya!!

Mika berhasil kabur dan berlari ke padang bunga dan berteriak meminta tolong, ke 3 laki – laki itu mengejarnya dan menangkap Mika.

Kasihan Mika, ia malah dilecehkan oleh salahsatu dari laki – laki tersebut dan laki – laki lainnya memotretnya!

“Hiro..! Hiro..!” panggil Mika lemah~





Malam tiba…

Mika sempoyongan bercampur trauma berjalan sendiri di kegelapan malam, ia lalu mendengar suara laki – laki yang memanggil namanya..

“Mika! Mika!”

Mika yang trauma memilih bersembunyi dan kemudian berlari, laki – laki tiu mengejar dan menagkapnya!

“kumohon lepaskan aku! Lepaskan aku!”

“Mika! Ini kau, Hiro..”
Hiro tau kalau ada yang tidak beres dengan sikap Mika yang keliahtan trauma..
“Hiro.. maafkan aku.. aku..aku…”



“maafkan aku Mika! Aku yang salah! Aku tidak dapat melindungimu….” Kata Hiro sambil memeluk erat Mika

“bagaimana kau menemukanku?”

“ini… kekuatan dari cintaku”

Hiro lalu membawa Mika ke rumahnya sementara ia mencari 3 orang laki – laki tadi !
“aku juga pernah mengalaminya, aku tahu perasaanmu…. Tapi.. tenang saja, Hiro ada bersamamu…” kata kakak Hiro sambil memeluk Mika.

Sementara itu….

Hiro menghajar ketiga laki – laki tiu hingga nyaris mati! Hiro juga menginjak – injak dan mengahncurkan kamera yang berisikan foto Mika. (aje gile…. Hiro asli keren banget!! )


“aku tidak tahu apa –apa… kami hanya disuruh, Saki bilang akan membayar kami!” kata salah seorang dari pelaku

“Saki??” kata Hiro menggeram !

Hiro lalu mencari Saki dan membawanya ke rumahnya !

“Mika, katakana, apa yang akan aku lakukan untuk orang seperti ini ! aku akan membunuhnya!” kata Hiro sambil menjambak dan memukul Saki.


Mika kaget karena Saki yang menyuruh orang untuk melecehkannya, Mika hanya menggeleng, ia tidak mau Hiro melukai seseorang.


"aku hanya ingin tidak berpisah dengan Hiro"




Hiro lalu memeluk Mika dan menyerahkan Saki ke kakaknya!

Kakak Hiro yang geram lalu menarik dan memotongi rambut Saki dengan kejam.. sementara Mika hanya menangis dipelukan Hiro..

“Mika, kenapa kau pulang selarut ini?” kata ibu dan ayah Mika ketika melihatnya pulang dengan ekspresi cemas dan diantar oleh Hiro.

Mika lalu masuk ke rumah dan ayah Mika, tanpa berkata – kata menutup pintu dan tidak mempersilahkan Hiro masuk. (ayah siapa yang gak melakukan hal yang sama dengan ayah Mika, melihatanak perempuannya dengan ekspresi cemas dan diantar oleh laki – laki yang rambutnya silver dan penuh piercing… ^^ )

Mika enggan bersekolah, ibunya lalu menemaninya menemui dokter kandungan.mika akhirnya lega karena ia tidak sampai hamil karena pelecehan itu,

“Ohayou~ (selamat pagi)” sapa Hiro menjemput Mika

Mereka lagi – lagi bolos karena Mika belum siap untuk sekolah, mereka pergi ke tempat istimewa Hiro. Sebuah tempat di tepi sungai,di pohon yang rindang.




“ah~ di tempat ini aku selalu merasa lebih kuat. Kau tau… setiap kali berkelahi, aku

mengundang musuhku ke sini, aku lebih cepat mengalahkan mereka ^^” kata Hiro

Hiro lalu mendekat dan …. Tapi Mika menghindar, seolah belum sembuh betul dari trauma.

“Maaf,” kata Mika


Mereka lalu berbaring sambil menatap langit yang cerah, dan melupakan semua kejadian yag berlalu~

Keesokannya Hiro menghubungi Mika….

“aku tidak apa – apa”
“jadi? Kapan kau akan mulai bersekolah?”
“aku akan bersekolah mulai besok.”

Keesokan harinya, Miko masuk sekolah… belum sampai di kelas ia dikejutkan pesan teks yang mengatakan kalau dirinya terlalu kotor untuk Hiro.

Sesampainya di kelas, teman Mika mengucilkannya kecuali Aya dan temannya yang satu lagi..
“Mika, itu juga tetrulis di semua papan tulis kelas lain” kata Aya prihatin ketika melihat Mika melihat tulisan di papan tulis kelasnya kalau dia cewek yang kotor.

Di tempat lain, Hiro marah besar dan memasuki setiap kelas dan menghapus tulisan di papan tulis yang menjelek – jelekkan Mika, hingga tiba di kelas Mika, Hiro tambah kesal, karena sika teman – teman Mika.

“siapa yang melakukan ini!!! Aku tidak akan membiarkan seorangpun yang berani emnyakiti Mika-ku ! jika aku mendapatkan hal seperti ini kembali terjadi, aku tidak peduli LAKI – LAKI atau PEREMPUAN, tidak akan kubiarkan kalian selamat!!! ” kata Hiro geram sambil melempar dan menendangi meja.


Hiro lalu menarik Mika pergi dari kelas dan menuju ke perpustakaan.

“naik kan kepalamu!” kata Hiro kesal karena Mika hanya tertunduk…

Mika membersihkan jas Hiro yang penuh dengan debu kapur. Mika merasa sangat bahagia karena Hiro masih mendampingi dan membelanya padahal Hiro sudah atu apa yang menimpanya.

“Hiro~ aku sudah tidak khawatir lagi!” kata Mika lalu tiba – tiba nge-kiss Hiro (kali ini iliran Hiro yang kaget ^^)



(Han gak tau mau nulis apa~ cekidot gambarnya aja ya~ ^^v )

Mika dan Hiro melting dengan situasi.. dan……… **SENSOR**




Festival di SMA Mika dan Hiro dimulai…

2 pasangan baru, Hiro – Mika dan Nozomu – Aya bersenang – senang



“eh tolong foto kami!” kata Nozomu pada seseorang…

Mereka berempat berfoto bersama…

“Selamanya dalam Cinta!” kata mereka berbarengan ^^





Di rumah Mika….

“cuaca sangat dingin! Ah~” kata kakak Mika

Mika merasakan mual dan ingin muntah, ini sontak membuat kakak,ibu,dan ayahnya kaget dan memutuskan untuk membawa Mika ke dokter.




(ayahnya Mika tampaknya shock menerima keadaan Mika yang ……. Titik tititk ^^)

Di kafe….

Mika menyuruh Hiro datang karena ada sesuatu hal penting yang akan ia sampaikan..

“Mika, ada hal penting apa? Aku tidak mau mendengar kalau hal penting itu adalah kau ingin PUTUS!” kata Hiro



“sebenarnya, aku…mengandung bayi Hiro…”

Hiro kaget mendengar hal itu dan tanpa sepatah katapun Hiro berlari meninggalkan Mika….
Mika hanya duduk terdiam, ia sudah mengantisispasi hal ini akan terjadi….



Mika hanya duduk terdiam melihat Hiro pergi meninggalkannya setelah memberitahu kalau dirinya hamil,
baru saja Mika mau meninggalkan café, Hiro muncul dan memberikan Mika sebuah hadiah atas kehamilannya ^^.

“Selamat!!” kata Hiro
“ayo kita besarkan bayinya besama – sama ” kata Hiro lagi ^^

Mereka pergi bersama dan memilih cincin
“apakah ini bagus?” kata Hiro sambil memilihkan cincin untuk Mika

“yang simple sepertinya lebih bagus,
Mereka lalu pergi ke tempat istimewa Hiro, sambil terus memandangi cincin couple mereka.
Hiro melihat Mika tersenyum sambil mengelus – elus perutnya,
“Mika, dapatkah aku menyentuhnya?!”
“tentu saja,”
“whoa……tumbuhlah dengan baik ya~ jangan sampai menyusahkan ibumu kelak~ ^^”
“oh! Karena kita memilikinya di perpustakaan , Bagaimana kalau kita namai dia.. BUKU” kata Hiro lagi?
“huh?! Buku?? Bagaimana kita menjelaskannya nanti!?” kata Mika tertawa…
“ahaha.. benar juga! Mmm… bagaimana kalau kita bertemu dengan orangtua masing – masing??” ajak Hiro






Pertama ke rumah orangtua Hiro….
Hiro memohon kepada orangtuanya untuk menikah dengan Mika. Orangtua Hiro bingung mau menjawab apa..apalagi setelah mengetahui keadaan Mika.
“apakah kau yakin akan membuat Mika bahagia?” kata ibu Hiro
“tentu saja,aku akan berhenti dari sekolah dan bekerja”
“kalau begitu… kami sudah tidak bisa berbuat apa - apa” kata ayah Hiro


Mika dan Hiro senang karena mereka telah mendapat restu dari orangtua Hiro.
Hiro berniat mengantar Mika pulang, ibu Hiro lalu keluar dan memberikan Mika syal agar tidak kedinginan..
“terimakasih..” kata ibu Hiro yang nampaknya senang dengan Mika
Sekarang giliran orangtua Mika,
Hiro datang dengan warna rambut baru, yup! Biar kelihatannya gak bandel..
“kumohon, biarkanlah aku menikahi Mika”
Ayah Mika terdiam dan tidak percaya… sementara Mika dan Hiro tidak henti hentinya memohon,
“ayah,ibu, aku berjanji akan membesarkan bayiku ini….” Kata Mika
“Mika, menjadi seorang ibu tidaklah gampang..”
“aku tahu, aku dan Hiro akan berusaha membesarkannya”
“aku tidak akan berhenti sebelum kalianmerestui kami,” kata Hiro

Mika melihat Hiro dari jendelanya (nampaknya Hiro sudah ingin pulang alias sudah direstui ^^), “ah~ rambutmu berubah menjadi putih..”
“benarkah!? Ah~ tangan Mika benar – benar hangat dan nyaman… dia (si bayi) pasti sangat senang dan nyaman saat dielus – elus oleh Mika,”
“kau terlihat seperti seorang ayah dengan rambut hitammu..” kata Mika
“benarkah? Ahaha…. Mika cepatlah tidur, dan jaga kesehatnmu.. ” kata Hiro lalu pulang~




Di sekolah~
Nozomu dan Aya mengajak Mika untuk jalan – jalan di malam natal nanti, Mika menolak karena sudah ada janji dengan Hiro. Nozomu dan Aya Cuma geleng – geleng melihat sahabat mereka yang benar – benar sudah seperti suami istri ^^ (cie ile~~ bahasaku ^^)

Saki menghadang Mika di tengah jalan (rambut Saki pendek gak karuan cz pernah dipotong paksa ama kakaknya Hiro)
Saki marah karena mengetahui Hiro keluar dari sekolah dan mengecap Mika yang meminta Hiro melakukan hal tersebut. Saki makin kesal karena Mika tidak mengeluarkan speatah katapun, dan tanpa berfikir panjang Saki mendorong Mika dan menyebabkan Mika terjatuh dari tangga!!!
Mika yang kesakitan berdiri dan menantang Saki,
“kau tahu?! Perasaanku pada Hiro tidak akan dikalahkan oleh orang sepertimu!!”




Malam natal, Mika dan Hiro berjalan bersama…mereka melihat banyak orangtua dan anaknya menhabisi malam natal bersama,
“tahun depan, kita akan ke sini dan mengahbiskan natal bertiga dengannya (si bayi)” kata Hiro sambil mengelus perut Mika.

Mika memperlihatkan fto hasil rontgen bayi mereka ke Hiro,
“wah~ dia sangat kecil ^^” akta Hiro yang gak berhenti tersenyum
Hiro lalu memberikan Mika hadiah yang ternyata sarung tangan bayi~ (omo~~~ so sweet banget si Hiro!)
“aku tidak tahu kalau dia (si bayi) laki – laki atau perempuan”
“kau terlalu terburu – buru ^^ tapi, ini sangat lucu ^^”
Di sela – sela kebahagiaan mereka, Mika merasakan sakit luar biasa di perutnya

“Mika! Mika!! Apa yang terjadi?!” Hiro panic dan membawa Mika ke rumah sakit.




Mika akhirnya sadar dan ditemani oleh keluarganya..
“Mika, kau sudah sadar..” kata ibunya

“bagaiman dengan bayiku?” kata Mika merasakan ada yang aneh dengan perutnya.
“Mika, apakah kau pernah terjatuh sebelumnya??bayinya…. Sudah pergi~” kata ibu Mika terbatah batah
Mika shock dan tidak percaya, ia lalu menanyakan kemana Hiro..mengapa ia tidak disini menemani Mika?!
“Hiro, langsung pergi ketika medapat kabar kalau bayi kalian dalam bahaya”
Mika tidak henti menangis mendapati bayinya yang sudah tidak di perutnya lagi, ayah dan ibu Mika juga tidak kuasa melihat anaknya yang menangis histeris…



Mika diijinkan pulang oleh dokter hari itu juga, di luar rumah sakit, Hiro akhirnya datang…
“tanganmu.. sangat dingin” kata Mika,
“selama ini, aku terus berdiri di depan kuil dan berdo’a untuk bayi kita”
Mendengar hal itu, Mika lagi – lagi menangis dan memberitahu Hiro kalau bayi mereka sudah tiada~
Mika terjatuh dan menangis dihadapan Hiro,Hiro juga tidak kalah shock dan menangis sambil memeluk Mika.

Mika dan Hiro berdiri di tempat Hiro pernah menanam bunga yang pernah ditolak oleh Mika.
Mereka menganggap tempat itu sebagai tempat bayi mereka berada.



 “biarlah ia berbaring dan beristirahat tenang disini, ditempat Hiro pernah memberikanku bunga, aku dengar…bayi kita perempuan”
Mereka lalu meletakkan boneka salju kecil dan sarung tangan yang Hiro berikan tadi lalu berdo’a.
“anakku, maafkan ibu yang tidak berguna menjagamu”
“ku harap kita akan tetap menjadi satu keluarga”
Hiro dan Mika berjanji, setiap tahun akan pergi mengunjungi putri mereka, yup! Setiap tanggal 24 Desember.



Musim semi tiba, tahun ke 2 Mika dan Hiro di SMA….
Boneka salju kini berubah menjadi bunga yang indah.

Mika pergi mencari Hiro ke kelasnya, tetapi yang muncul adalah Nozomu dan mengatakan kalau Hiro tidak masuk sekolah. Mika bingung, karena Hiro seakan – akan menjauhinya, bahkan tidak mengangkat telepon dari Mika.
Mika ahirnya pergi mengunjungi rumah Hiro dan bertemu dengan kakak Hiro.

“benarkah? Hiro tidak masuk sekolah??padahal ia juga tidak ada di rumah” kata kaka Hiro
“sudahlah~ mungkin Hiro masih shock dengan kepergian bayi kalian, beri ia waktu sedikit untuk menenangkan diri” kata kakak hiro sambil menyemangati Mika.
Setelah Mika pergi, kaka Hiro menemui Hiro yang ternayata berbaring di kamarnya.
“kamu tidak dapat menyembunyikan hal ini dari Mika lebih lama,”




Aya menelpon Mika dan memberitahu Mika kalau Hiro akan membuat pesta di rumahnya,
“apakah Hiro tidak memberitahumu?” kata Aya
“mungkin…. Aku lupa! Hehe..” kata Mika pura – pura tahu saja..


Esoknya, Mika pergi ke rumah Hiro, Aya – Nozomu sudah ada di kamar Hiro (pestanya di kamar =.=?) dan… teman – teman Hiro lainnya yang kebanyakan cewek.
“Oh~ Mika!!” kata hiro memanggil Mika masuk.
Mika risih dengan situasi pesta yang gak karuan, kiss di sana sini..bir di sana sini.. Mika juga bingung melihat sikap Hiro yang benar – benar berubah. Pesta selesai dan semuanya ketiduran, Mika tidur di dekat Nozomu, dan tanpa sadar.. Nozomu nge-kiss Mika !!
Mika kaget dan segera ke wc dan mencuci bibirnya, dan ketika ia kembalid an membuka pintu..ia kaget melihat Hiro nge-kiss cewek lain ! (hadehh… ya ampun! Coba Hyo Rin jadi Mika, sudah ta’ hajar dah tuh Hiro!). Mika shock dan berlari pulang…
Tanpa Mika ketahui, Hiro memandanginya dari jendela.
Esoknya di sekolah…. Tepatnya di perpustakaan…
“Kita putus!” kata Hiro
Mika bingung, dan memohon agar tidak putus dari Hiro (secara gitu loh~ sudah banyak yang mereka lewati bersama..)
“apa alasanmu?” Tanya Mika.
“tidak usah terlalu naïf, aku bosan bermain denganmu.. sudah saatnya aku mencari yang lain” kata Hiro enteng. Mika kesal mendengar hal itu,ia melemparkan cincin yang pernah ia beli bersama Hiro.
Hari – hari berikutnya,
Mika dan Hiro jarang bertemu..mereka sesekali bertemu, tapi Hiro seolah tidak mengenalinya. Mika yang masih berharap tidak tahan lagi dengan sikap Hiro…. Ia lalu mengirimkan Hiro pesan teks, kalau ia akan menunggu Hiro di perpustakaan,
Mika menunggu sampai malam, tapi Hiro tidak pernah muncul, kesal dengan sikap Hiro, Mika lagi – lagi mengirimkannya pesan teks
~ Hiro, ini pesan teksku yang terakhir..aku masih tidak mengerti mengapa  kita berakhir seperti ini… aku ingin bicara denganmu besok, di tempat istimewamu..~
Di tempat istimewa Hiro… Mika menunggu dan akhirnya Hiro muncul.
“Hiro!”
Hiro dengan dingin mengucapkan salam perpisahan untuk Mika dan melemparkan cincin ke Mika, lalu pergi. Mika mengejar Hiro sambil menangis, ia masih tidak percaya kalau hubungan mereka telah berakhir.
Di rumah.. Mika melepas cincinnya dan menyimpannya ke laci, bersama fotonya bersama Hiro
“aku… tidak ingin jatuh cinta lagi”kata Mika dalam hati.
24 Desember, musim dingin… Christmas Eve… ke2
Aya membawa Mika menemui teman – temannya dan menghabiskan malam natal bersama.





Mika terlihat bosan dan Yu menghampirinya. Kelihatannya Yu ingin P-D-K-T sama Mika, ia menanyakan hal apa yang membuat Mika senang, Mika menjawab..ia sangat senang jika seorang pria membawakannya seikat besar bunga “baby breath” (bunga yang dulu diberikan hiro untuknya, yangs etiap musim semi selalu tumbuh di tampat bayi Hiro-Mika),
“bunga macam apa itu?” kata Yu bingung…
Mika menatap ke luar jendela dan tersadar kalau hari ini seharusnya ia pergi ke tempat bayinya..ia lalu segera menuju ke sana dan terkejut ketika melihat sudah ada boneka salju + sarung tangan bayi di sana.
“Hiro…?!!!” mika memanggil – manggil nama Hiro, tapi yang datang malah Yu yang pura – pura tersesat
Musim semi, tahun ke 3 Mika dan Hiro di SMA….
“apa yang kau rencanakan setelah lulus nanti?” Tanya Aya
“aku berencana mengikuti ujian masuk Universitas Keidai” (universitas yang sama dengan Yu)
“wahh~~ kau sudah dekat dengan Yu ~~, baguslah kalau begitu.. sudah saatnya kau mencari hati yang baru”


“tidak~, bagaimana dengan Nozomu?”
“sepertinya dia mengambil universitas yang berbeda..”
“semua orang akan melakukan hal yang berbeda~”
Mika kini lebih dekat dengan Yu, apalagi yu lah yang mengajarinya untuk persiapan ujian masuk Universitas.
“wah~ kau benar! Pintar sekali..!!” kata Yu sambil mengacak – acak rambut Mika. Mika kontan flashback, ketika Hiro juga pernah melakukan hal yang sama. Tiba – tiba Mika merasa ada yang memperhatikannya dari tadi~ tapi ketika ia melihat..tidak ada seorangpun di sana…






Mika dan Yu jalan – jalan ke pantai…
Yu membawakan Mika seikat besar bunga yang dikiranya bunga “baby breath” (kalau Hyo Rin lihat sih.. seperti alang alang liar ^^). Mika hanya tersenyum melihat usaha Yu.
“beritahu aku, seperti apa cinta pertamamu..” Tanya Yu
“ia (Hiro) seperti sebuah sungai, alirannya menghanyutkan semua… tidak pernah berhenti.. dan.. aku
“kalau begitu aku adalah LAUT! Tidak peduli waktu, aku pasti kembali..kembali dan tidak akan meninggalkan Mika,”
Mika tersenyum dan menerima bunga yang diberikan oleh Yu~




“cinta keduaku.. benar – benar berbeda dari Hiro” kata Mika dalam hati.
Suatu pagi, Mika terusik oleh suara pertengakran ayah dan ibunya yang ingin bercerai, Mika frustasi dan pergi ke rumah Yu…
“aku tidak ingin mereka bercerai” kata Mika curhat ke Yu. Tanpa Mika sadari, ia tertidur di rumah Yu, dan Yu mengantarnya pulang.

Mika dan Yu kaget ketika melihat foto keluarga Mika telah hancur tersobek – sobek. Yu berinisiatif memperbaikinya ketika melihat Mika menangis…..
Ibu dan ayah Mika pulang, Yu lalu memperkenalkan diri sebagai pacar Mika,
“aku, Fukuhara Yu, Pacar Mika”
Ayah dan ibu Mika seolah tidak peduli, Mika lalu mengutarakan walaupun nantinya mereka akan hidup terpisah kalau ia tidak ngin ibu dan ayahnya bercerai..



Ayah dan ibu Mika lalu melihat foto yang telah mereka sobek, menyatu kembali, dan merekapun sadar kalau bercerai itu bukan pilihan yang tepat.
Mika sangat senang dan memeluk Yu
“terimakasih.. Yu” dan akhirnya keluarga Tahara kembali harmonis seperti semula~

~Yu..kau selalu lembut~
(kata Mika yang sekarang)
24 Desember, musim dingin… Christmas Eve… ke3
Yu mengantar Mika ke tempat bayinya (Yu masihbelum tahu kalau Mika pernah keguguran dan tiap tahun menengok bayinya di sini) dan menungu di mobil sleagi Mika pergi berziarah…
Mika melihat ada seseorang yang berdoa..dan dia adalah.. Hiro!
“sudah lama sekali..” kata Mika memulai pembicaraan..
“oh, ya..akhir – akhir ini, terlalu banyak masalah..”
 “ini pertama kalinya aku melihat Hiro memakai topi ^^” kata Mika lagi,
“ini… style baruku, kau suka?!”



“ku kira, kamu telah melupakan dia (si bayi)”
Hiro hanya terdiam mendengar kata – kata Mika.
“Hiro…. Kenapa..kita berakhir seperti ini?!”
Hiro tidak menjawab pertanyaan Mika, ia memilih pergi.
“kumohon, jangan pergi” kata Mika sambil mengejar Hiro yang perlahan – lahan menghilang dari pandangannya,

Ketika Mika mengejar Hiro, ia dihadapai dengan jalan yang bercabang… cabang yang satunya adalah Hiro yang dengan dingin melemparkan cincin dan putus dengannya dan cabang lainnya dalah Yu yang membantunya menyatukan keluarganya kembali…
Dengan hati yang kuat, akhirnya Mika memilih jalan dimana Yu berada…..



Hari upacara kelulusan Mika dan Hiro…
Mika datang ke perpustakaan dan menuliskan kalimat “apakah selama ini kau bahagia” untuk Hiro. Upacara kelulusan, Mika masih terus memandangi kursi Hiro yang kosong (Hiro gak datang) dalam hati ia berkata, “Hiro,selamat tinggal”


Mika lalu mengunjungi ke perpustakaan untuk terakhir kalinya, ia terkejut melihat tulisan yang ditulisnya tadi di balsa oleh seseorang “aku pernah sekali merasa bahagia…”


Kini, hari – hari baru Mika di mulai…. Ia sudah mengubur dalam – dalam semua kenangannya bersama Hiro saat SMA, dan membangun kenangan baru dengan Yu.
24 Desember, musim dingin… Christmas Eve… ke4
Seperti biasa Yu menemani Mika mengunjugi bayinya, kali ini Yu memebrikan Mika cincin dan berharap Mika akan menjadi miliknya seutuhnya, Mika tersenyum dan memakai cincin tersebut.

“aku, ikut bersamamu” kata Yu
“tidak usah, biar aku sendiri saja”
“aku khawair kau akan bertemu lagi dengan dia (Hiro)”
“Yu, kau tidak tahu kan?! Apa yang selama ini ku kunjungi?! Biar aku sendiri saja, lagipula kita sudah membuat janji kan?!” kata Mika sambil menunjukkan cincin yang dipakainya.


Mika lagi – lagi melihat seseorang yang berdo’a di tempat bayinya, tetapi kali ini bukan Hiro, melainkan Nozomu.
“Nozomu, kau sedang apa?”
“Hiro yang memintaku ke sini”
“Hiro?”
“mulai saat ini dan seterusnya kau yang akan menggantikan Hiro, dia bahkan memberikanku ratusan sarung tangan bayi… aku belum tentu hidup selama itu,” kata Nozomu menyembunyikan kesedihannya.
“apa maksudmu?” Tanya Mika, bingung…
“Hiro mungkin..akan segera meninggal.. ia terkena KANKER !!”


“kanker?? Nozomu, kumohon jangan bercanda!!”
“dia berjuang sendirian, ia terkena kanker sejak kelas 2 SMA, sebenarnya ia sangat mengahrapkan kehadiran Mika, dia menyuruhku untuk merahasiakan ini darimu” kata Nozomu mulai menangis…
Mika shock dan mulai mengingat …. Ketika Hiro memutuskan untuk putus dengannya, ketika Hiro dengan sengaja mencium cewek alin di depannya, dan ketika Hiro dengan dingin melemparnya dengan cincin….Itu semua ternyata karena ia ingin Mika menjauhinya, ia tidak ingin Mika melihatnya dengan kondisi seperti ini.



“Mika, apa yang kau lakukan? Kau sudah disini selama 1 jam” kata Yu menjemput Mika
“Hiro… Hiro… Yu, Hiro sleama ini menungguku, ia menungguku….Hiro..terkena kanker!!”
“dia tidak memperdulikanmu selam ini! Mika, kumohon..”
“maaf, aku harus pergi… Hiro membutuhkanku..”
Yu masih saja menahan Mika, dan tanpa sengaja cincin di jari Mika terlepas dan terjatuh. Yu akhirnya  menyerah melihat cincin yang diberikannya terjatuh.
“kalau begitu, pergilah.. aku juga tidak akan senang jika orang yang aku cintai menderita…”
“Yu~”
“pergilah, sebelum aku menenagis…” kata Yu.. 
Mika memutuskan untuk meninggalkan cinta keduanya dan kembali ke cinta pertamanya, Hiro.
“Bodoh!” kata Mika melihat Hiro terbaring di rumah sakit.
“untuk apa kau datang kemari?” kata Hiro dingin
“kau bahkan masih menggunakan cincin itu”
“sebaiknya kau cepat pergi”
“kau masih menggunakan cincin kita, tidak usah berpura – pura lagi!”kata Mika  mulai menangis
“aku sudah tahu kau pasti menangs, jadi aku tidak memberitahumu, kembalilah dengan orang yang sellau menemanimu (Yu)”
(jadi yang waktu Mika merasa ada yang memperhatikannya di perpustakaan saat belajar bersama Yu adalah Hiro. Ternyata Hiro mengawasi Mika selama ini .)



“kau terlihat bahagia dengannya, dan.. aku akan pergi dengan tenang”
“aku tidak akan bahagia tanpa Hiro!!” kata Mika menagis sejadi – jadinya
“aku selalu.. mencintai Hiro..” kata Mika mendekat lalu mencium dan memeluk Hiro sambil terus menangsi seolah tidak menyangka hal seperti ini menimpa Hiro.
~aku serasa berlari di lingkaran yang sangat besar ~
hari demi hari kulewati bersama Hiro, setiap hari bertemu dengannya.. mengisi waktu yang pernah terlewatkan…..
setiap hari Mika mengunjungi hiro dan mulai belajar merajut, Mika ingin membuatkan hiro topi ^^. Hiro menjahili Mika, ia terus – terusan memotret Mika.



“kau belum makan?” kata Mika
“ah~ rasa makanannya tidak enak! Aku tidak suka!”
Mika lalu mengeluarkan permen dari sakunya,
“kau mau?”
“huh! Tidak! Mana mungkin aku suka dengan permen susu rasa jeruk…ahahahhaa” kata Hiro
“nyumm nyumm.. sangat enak!”
 “ah~ kau membuatku penasaran, berikan aku satu ^^” kata Hiro
Hiro iseng melihat merk permen itu yang ternyata MIKAN
“huh!! Ahahahaaha.. Mika, coba lihat ini…. MIKAN dan MIKA, kedengarannya sama! ahahaha” Hiro tidak berhenti tertawa ^^ Mika hanya tersenyum dapat melihat Hiro tersenyum kembali…

Di rumah Mika…
Miak mengutarakan kalau ia ingin cuti kuliah untuk sementara waktu, ia berniat untuk menjaga Hiro…

“kalau itu kau lakukan karena simpati, ku rasa Hiro tidak akan senang” kata kakak Mika
“bukan karena simpati… ini karena.. aku mencintainya…” kata Mika
Keluarga Mika sudah tidak bsia berbuat apa – apa, mereka menyetujui niat Mika.
Setiap hari Mika singgah di kuil dan berdo’a agar tuhan tidak mengambil Hiro, Mika juga setiap hari mengunjungi dan mengurus Hiro.



Suatu pagi yang cerah….
Mika dan Hiro janjian untuk pergi keluar bersama…
“maaf aku terlambat ^^”kata Mika
Kakak Hiro berterimakasih ke Mika karena Mika sudah emmohon ke dokter agar Hiro dapat keluar bersamanya sehari saja.
“ayo,!”kata hiro
“jangan! Kau tidak boleh capek, kali ini..aku yang akan emmbonceng hiro ^^”
Ahahahaaa… Hiro bukannya senang malah was – was dibonceng sama Mika ^^

Tempat yang mereka kunjungi bersama adalah..perpustakann sekolah
“banyak kenangan yang terjadi di sini ^^”kata Mika
“bolos sekolah ^^” kata Hiro
Mereka lalu berjalan menghampiri papasn tulis di sana.
“ini tulisan Hiro, kan?” kata Mika menunjuk ke sebuah tulisan “aku pernah sekali merasa bahagia”
“jadi tulisan yang ini tulisan Mika?” ahahahhaa mereka tertawa bersama,
Hiro lalu mengganti tulisannya dengan “aku sangat bahagia”

Mereka lalu mengunjungi tempat istimewa Hiro…
“apakah ini lezat?”
“mm.. sangat lezat ^^” kata Hiro sambil menyantap makanan batan Mika,
“Hiro..maukah kau menikah denganku?!”
Hiro kontan kaget mendengar ucapan Mika,
“akan kulakukan, apapun yang Mika inginkan ^^”
Mereka akhirnya menikah…. Di bawah pohon rindang dan ditemani bunyi aliran air sungai…
“Tahara Mika, apakah kau bersedia hidup dan mencintai Sakurai Hiroki selamanya”
“ya! Aku bersedia….”
Hiro lalu meletakkan rangkaian bunga di kepala Mika dan memeluknya….
“kau sangat cantik, aku harap kita bertiga (Hiro-Mika-si Bayi) dapat merayakannya bersama – sama, ini impianku…..”
Mika tersenyum senang mendengar ucapan Hiro, tapi Hiro Nampak sedih. Ia berpikir kalau hal ini hanya impiannya semata, yang tidak akan mungkin diwujudkan..
Hiro berbalik dan mulai menangis,
“aku tidak ingin mati..”
“Hiro~ tenanglah..kau tidak mungkin mati” kata Mika menenagkan Hiro dan sekuat mungkin tegar demi Hiro
“terlalu bnayka hal yang ingin kulakukan bersama Mika, aku tidak ingin berpisah dengan Mika”
“Hiro, tenanglah..aku tidak akan membiarkan Hiro mati” kata Mika memeluk Hiro….
“Mika…. Aishiteru~~ (I love You)”
“ini pertama kalinya Hiro mengatakan hal ini padaku ^^, aku juga mencintai hiro” kata Mika tersenyum bahagia…



Esoknya di rumah sakit, Mika bertemu dengan Saki yang tengah hamil
“Saki…”
“Mi..Mika,kau.. tidak membenciku?” kata Saki mengingat smeua perbuatannya dulu..Saki merasa sangat bersalah dan menyuruh Mika untuk memukulinya saja, Mika menolak dan memgang perut Saki,
“semoga bayimu tumbuh dengan baik ^^”
Hiro memandang langit dari jendela kamarnya, ia menanyakan pada Mika kemana orang yang telah meninggal pergi? Mika menjawab kalau orang yang telah meninggal tentu saja akan ke surge.
“aku rasa, mereka akan ke langit, aku ingin berada di langit nanti” kata Hiro
“kalau begitu.. aklau aku melihat langit, akau akan mengingat Hiro. Langi cerah menandakan kalau Hiro sedang ceria..kalau sedang hujan menandakan Hiro sedang sedih…ketika matahari terbenam,berarti Hiro malu – malu ^^, dan jika langit gelap di malam hari, itu berarti hiro memelukku dengan hangat ^^” kata Mika menghibur Hiro


“ah~ aku hanya membelikanmu cincin yang murah” kata hiro sedikit bercanda dan memotret Mika^^
Suster datang dan menyuruh Hiro untuk segera check-up, Hiro lalu memberikan Mika kameranya dan menyuruhnya untuk mencetak foto – foto di dalamnya.
“sampai nanti, Mika”


Mika pergi untuk mencetak foto. Tiba – tiba kaka Hiro menghubunginya dan berkata kalau hiro sedang kritis. Mika terkejut dan berlari sekuat tenaga menuju rumah sakit.
“Hiro bertahanlan.. Mika akan segera datang…” kata kakaknya
Mika terjatuh dan foto yang ada ditanganya terhambur, Mika terkejut karena semua foto itu adalah fotonya… selama ini walaupun sakit, Hiro memotretnya.



Ponsel Hiro berdering dan ternayat itu video-call dari Mika, kaka Hiro langsung menunjukkan ponsel itu ke hadapan hiro..
“Hiro, aku Mika…kau dapat mendengarku kan?!”
“tunggu aku, kau harus kuat, aku tahu kalau hiro adalah orang yang kuat…. Hiro..buka matamu.. bukalah, kumohon” akat mika mulai menangis sambil terus berlari.

Perlahan – lahan Hiro membuka matanya dan melihat Mika di video-call
“kau! Bagaimana bisa kau terus memotretku? Kita harus melakukannya bersama…. Jadi kau harus kuat!”
“Mi…” Hiro mencoba berbicara
‘”Hiro, apa yang kau katakana?”
“M..Mika….Ter..Se..Senyum…lah~”kata Hiro terbath – batah



Mika mengehntikan langkahnya dan sekuat hati menahan tangisannya dan tersenyum….. Hiro tersenyum melihat Mika dan perlahan menutup matanya…. Dan meneteskan airmmata…
“Hiro! Hiro!!” kontan Mika, kakak dan orangtua Hiro berteriak…


Hari berikutnya,
Mika hanya duduk terdiam menatap langi biru di kamarnya… ibunya lalu datangd engan membawa sebuah buku
“pemakaman Hiro telah selesai, kakaknya menitipkan ini untukmu” kata ibu Mika meletakan buku diary milik Hiro di meja Mika.


Mika terus terdiam sambil menatap diary Hiro….
Malamnya,
“dapatkah kita tidur bersama?” kata Mika, Mika berbaring di pelukan ibunya dan mulai menangis….
Keesokan harinya,
Mika berjalan menyusuri jembatan dan memandangi tempat istimewa Hiro..

Ia lalu berdiri di sisi jembatan dan berkata “aku tidak bisa hidup tanpa Hiro”. Mika lalu memanjat jembatan dan berniat lompat, tiba – tiba 2 ekor merpati terbang dan menghalanginya (itu pasti Hiro)…



Mika lalu terjatuh ke tanah dan buku diary milik Hiro terbuka, Mika menangis melihat isi diary itu yang ternyata berisi nama Mika dan gambar Hiro dan Mika bejalan sambil memegang kedua tangan anak mereka….

“Mika, hiduplah dengan bahagia..”
“aku.. aku akan hidup bahagia demi Hiro….” Kata Mika memandang langit cerah….
Ke masa sekarang, Mika masih memandangi langit dari jendela kereta…
“Bagaimana kabarmu sekarang? Aku…… akan selalu mencintai langit biru itu…”
Mika turun dari kereta dan tersenyum melihat ayah – ibu dan kakanya  menjemputnya ^^

`END` ..